MGMP Mandiri 2010

Alhamdulillah, hari ini, 4 Agustus 2010, MGMP B. Indonesia SMP/MTs Kabupaten Tabalong sudah dimulai kembali. Kendati tidak dibiayai oleh dana blockgrant, namun hanya dengan dana swadaya para anggota, MGMP tetap dilaksanakan dengan antusias. Hari ini, walau baru pada pertemuan pertama, forum MGMP sempat menyelesaikan pembuatan Program Tahunan, Program Semester, dan Rincian Minggu Efektif sebagai kelengkapan administrasi kepengajaran (Perangkat Pembelajaran) Mata Pelajaran B. Indonesia. (File-nya bisa di-download di kolom sebelah kanan ini (Kolom Silakan Download)

Kegiatan MGMP Mandiri ini direncanakan dilaksanakan 2 kali sebulan (berselang satu minggu) setiap Rabu. Untuk pertemuan kedua direncanakan dimulai lagi setelah lebaran Idul Fitri tanggal 22 September 2010.

Adapun Materi MGMP Mandiri ini adalah sebagai berikut:

1. Bimbingan teknis pengembangan KTSP; (satu kali pertemuan)
a. menyusun program
b. membuat silabus
2. Penyusunan/ perombakan RPP (dua kali pertemuan)
3. Bimbingan teknis pengembangan Bahan Ajar (satu kali pertemuan)
4. Pembuatan kisi-kisi soal dan butir-butir soal UAS (dua kali pertemuan)
5. Lesson study dan PAKEM (satu kali pertemuan)
6. Model-model pembelajaran (dua kali pertemuan)
7. Membuat dan mendesain Weblog (satu kali pertemuan)
8. Bimbingan teknis dan diskusi tentang penulisan Karya Tulis ilmiah/PTK. (dua kali pertemuan)
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan