Nama SMP/MTs Peserta MGMP B.Indonesia Kab. Tabalong


1. MTsN 1 KELUA
2. MTsN HARUAI
3. MTsN M.PUDAK
4. MTsN M.UYA
5. MTsN MUARA HARUS
6. MTsN PUGAAN
7. MTsN TANJUNG
8. SMP HASBUNALLAH
9. SMPN 1 BANUA LAWAS
10. SMPN 1 HARUAI
11. SMPN 1 JARO
12. SMPN 1 KELUA
13. SMPN 1 M.PUDAK
14. SMPN 1 M.UYA
15. SMPN 1 MUARA HARUS
16. SMPN 1 PUGAAN
17. SMPN 1 TANJUNG
18. SMPN 1 TANTA
19. SMPN 1 UPAU
20. SMPN 1` PUGAAN
21. SMPN 2 BANUA LAWAS
22. SMPN 2 HARUAI
23. SMPN 2 JARO
24. SMPN 2 KELUA
25. SMPN 2 M.UYA
26. SMPN 2 MUARA HARUS
27. SMPN 2 MURUNG PUDAK
28. SMPN 2 PUGAAN
29. SMPN 2 TANJUNG
30. SMPN 2 TANTA
31. SMPN 3 HARUAI
32. SMPN 3 JARO
33. SMPN 3 KELUA
34. SMPN 3 M.PUDAK
35. SMPN 3 M.UYA
36. SMPN 3 TANJUNG
37. SMPN 3 TANTA
38. SMPN 4 HARUAI
39. SMPN 4 KELUA
40. SMPN 4 M.PUDAK
41. SMPN 4 M.UYA
42. SMPN 4 TANJUNG
43. SMPN 4 TANTA
44. SMPN 5 BINTANG ARA
45. SMPN 5 M.UYA
46. SMPN 6 BINTANG ARA
47. SMPN 6 M.UYA
48. SMPN 6 TANJUNG
49. SMPN 6 TANTA
50. SMPN 7 HARUAI
51. SMPN 7 TANJUNG
52. SMPN 8 TANJUNG
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan