Hasil Kerja Tim Delapan: Soal Ujian Sekolah Bersama 2011


Kemarin, Tim Delapan sudah menyelesaikan tugasnya membuat Kartu Soal dan Merumuskan Butir Soal untuk Ujian Sekolah tahun 2011. Sejak Awal Februari, tim sudah bekerja di sela-sela kesibukan masing-masing.
Adapun anggota Tim Delapan tersebut adalah:
1. Masdulhak Abdi, M.Pd.
2. Yadi Karnadi, S.Pd.
3. Padlan, S.Pd.
4. Mohd. Nor, S.Pd.
5. Jainuddin, S.Pd.
6. Khairiah, S.Pd.
7. Fitryani, S.Pd.
8. Ida Apriani, S.Pd.
Kedelapan orang ini dipilih atas pertimbangan: Pengurus inti, senioritas, dan mudah dihubungi. Adapun mengenai acuan pembuatan soal adalah SKL UN 2011 (48 indikator).
Selanjutnya, soal dikopi dalam bentuk kepingan CD dan diserahkan ke Dinas Pendidikan, untuk selanjutnya diperbanyak dan didistribusikan ke sekolah-sekolah dalam bentuk kepingan CD pula berisi soal beberapa mata pelajaran yang lain.
Untuk teman-teman yang ingin mendapatkan lebih cepat copy file tersebut, dapat menghubungi ke delapan teman tersebut, atau silakan cek e-mail masing-masing (yang sudah terdaftar alamat e-mail-nya.

Sebelumnya, forum sudah merencanakan akan mengadakan pertemuan di bulan Maret ini untuk membuat soal UAS Bersama. Namun, berhubungan kebutuhan soal untuk kelas IX lebih mendesak, maka kita memprioritaskan menuntaskan soal untuk Ujian Sekolah 2011 terlebih dahulu. Insyaalah, pertemuan untuk membuat soal UAS kelas VII dan VIII dilakukan mulai akhir bulan Maret ini.
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan