Pertemuan MGMP Dimulai Kembali

Hari ini, 5 November 2014, pertemuan MGMP dimulai kembali. Kali ini, agenda utama adalah penyusunan kisi-kisi soal UAS Bersama Semester Ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Pertemuan rutin yang sedianya dimulai sejak awal tahun pelajaran ini terpaksa ditunda dikarenakan adanya kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 sejak awal Sepetember hingga pertengahan Oktober lalu.

Dalam pertemuan diputuskan bahwa berhubung Kurikulum 2013 baru dilaksanakan tahun ini, sehingga penyusunan dan pelaksanaan program pembelajaran agak terkendala. Terkait pelaksanaan UAS, forum lantas memutuskan materi soal yang disusun kisi-kisinya hanya terbatas pada dua bab saja.

Sebagaimana yang telah diprogramkan, di kelas VII pada semester ganjil, materi pokoknya adalah Teks laporan Hasil Observasi, Teks Deskripsi, dan Teks Eksposisi; pada semester genap, materi pokoknya adalah Teks Eksplanasi dan Teks Cerita Pendek.
Di kelas VIII pada semester ganjil, materi pokoknya adalah Teks Fabel, Teks Biografi, dan Teks Prosedur; pada semester genap, materi pokoknya adalah Teks Diskusi dan Teks Ulasan.

Berhubung kendala di lapangan, untuk mengantisipasi beberapa sekolah yang kemungkinan mengalami keterlambatan pembelajaran, kisi-kisi soal UAS pada semester ganjil ini hanya pada materi pokok Teks laporan Hasil Observasi dan Teks Deskripsi (Kelas VII); dan Teks Fabel dan Teks Biografi (Kelas VIII).
Tak mengapa, jika ada sekolah yang mungkin telah menyelesaikan hingga pada materi pokok Teks Eksposisi (Kelas VII) dan Teks Prosedur (Kelas VIII), namun kedua materi teks tersebut tak masuk pada soal UAS Bersama semester ini.

Dalam pertemuan kali ini, forum sempat pula sharing mengenai sistem penilaian Kurikulum 2013. Di akhir pertemuan, dilakukan pembagian tugas menyusun soal UAS berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
Pertemuan selanjutnya direncanakan tanggal 12 dan 19 November 2014.
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan