Jadwal Kegiatan Lesson Study Tahun 2012

Hari ini, setelah sebagian anggota mengikuti Diklat Guru Bahasa Indonesia SMP dengan Pola Lesson Study di BKD Kab. Tabalong yang lalu, telah terlaksana pertemuan pertama. Dalam pertemuan ini, turut hadir pengawas pembina mata pelajaran B.Indonesia, Bapak H.Abdurrahim, M.Pd., yang memberikan pengarahan seputar pelaksanaan kegiatan dimaksud.

Berikut hasil pertemuan hari ini (sesuai dengan Action Plan Kegiatan Lesson Study yang telah disusun):

Pertemuan ke-1 (19 September)
Agenda: Persiapan Lesson Study SMPN 1 Tanjung (Tanjung Tengah)

Pertemuan ke-2 (3 Oktober)
Agenda: Persiapan RPP SMPN 1 Tanjung (Tanjung Tengah)

Pertemuan ke-3 (17 Oktober)
Agenda: Open Class I dan Refleksi
SMPN 4 Tanjung (Tanjung Selatan)
Tuan Rumah: Sri Izawati, S.Pd.
Guru Model: Sri Izawati – Taufik Akbar

Pertemuan ke-4 (31 Oktober)
Agenda: Open Class II dan Refleksi
SMPN 6 Tanjung (Kambitin)
Tuan Rumah: Ida Apriani, S.Pd.
Guru Model: Mahjuwita – Ida Juraida

Pertemuan ke-5 (14 November)
Agenda: Open Class III dan Refleksi
SMPN 1 Kelua (Pasar Kelua)
Tuan Rumah: Nor Anisah, S.Pd.
Guru Model: Norhalidiah - Srinawati

Pertemuan ke-6 (28 November)
Agenda: Open Class IV dan Refleksi
MTsN Tanjung (Barunak)
Tuan Rumah: Eri Ernawati, S.Pd.
Guru Model: Abul Hasan – Jainuddin

Keterangan: Kegiatan didanai oleh APBD untuk KKG/MGMP Kab. Tabalong tahun 2012 sebesar Rp4.910.000,00 (Empat juta Sembilan ratus Sepuluh ribu Rupiah)
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan