Kegiatan Lesson Study Pertemuan Ke-2: Persiapan RPP Model

Hari ini, sebagai lanjutan dari pertemuan pertama Kegiatan Lesson Study pada Tahap "Plan" (Perencanaan) yang lalu, telah dibahas dua RPP Model yang akan dipakai pada Open Class di Pertemuan Ke-3 dan Ke-4. Dalam pertemuan ini, turut hadir pula pengawas pembina mata pelajaran B.Indonesia, Bapak H.Abdurrahim, M.Pd., yang memberikan pengarahan seputar pelaksanaan kegiatan dimaksud.

Berikut hasil pertemuan hari ini (sesuai dengan Action Plan Kegiatan Lesson Study yang telah disusun):

Acara: Persiapan RPP
Presentasi RPP dari keempat pasangan guru model
Tempat: SMPN 1 Tanjung (Tanjung Tengah)

Open Class I dan Refleksi (17 Oktober)
Tempat: SMPN 4 Tanjung (Tanjung Selatan)
Tuan Rumah: Sri Izawati, S.Pd.
Guru Model: Sri Izawati – Taufik Akbar
RPP yang akan Dibawakan:
KD Menulis Surat Dinas Kelas VIII
Waktu jam ke-5/6 (10.55 WITA)

Open Class II dan Refleksi (31 Oktober)
Tempat: SMPN 6 Tanjung (Kambitin)
Tuan Rumah: Ida Apriani, S.Pd.
Guru Model: Mahjuwita – Ida Juraida
RPP yang akan Dibawakan:
KD Menganalisis Nilai-nilai Kehidupan yang Terdapat dalam Cerpen Kelas IX
Waktu: belum ditentukan

Open Class III dan Refleksi (14 November)
SMPN 1 Kelua (Pasar Kelua)
Tuan Rumah: Nor Anisah, S.Pd.
Guru Model: Norhalidiah - Srinawati

Open Class IV dan Refleksi (28 November)
MTsN Tanjung (Barunak)
Tuan Rumah: Eri Ernawati, S.Pd.
Guru Model: Abul Hasan – Jainuddin

Keterangan:
-Open Class III dan Open Class IV belum presentasi RPP
-Kegiatan diubah dari seminggu sekali menjadi dua minggu sekali
-Uswatul Laenah yang seharusnya jadi guru model berpasangan dengan Taufik Akbar, mengundurkan diri karena mengikuti diklat prajabatan. Posisinya digantikan Sri Izawati.
-Guru Model yang belum presentasi RPP akan mempresentasikan saat refleksi Open Class I dan Open Class II.
-Untuk Open Class I di SMPN 4 Tanjung, semua anggota MGMP berkumpul terlebih dahulu di SMPN 1 Tanjung Pukul 9.00 WITA
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan