Open Class Pertama: SMPN 4 Tanjung

Hari ini, sebagai lanjutan dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, telah dilakukan satu rangkaian Kegiatan Lesson Study pada Tahap "Do" (Pelaksanaan) yaitu Open class yang pertama. Hari ini, pasangan guru model yang telah praktik adalah Bapak Taufik Akbar dan Ibu Sri Izawati bertempat di SMPN 4 Tanjung. KD yang dibawakan adalah Menulis Surat Dinas (Kelas VIII), Waktu jam ke-5/6 (10.55 WITA).

Selanjutnya, open class kedua akan dilaksanakan di SMPN 6 Tanjung, Kambitin.





Berikut jadwal kegiatan Lesson Study berikutnya:

Open Class II dan Refleksi (31 Oktober)
Tempat: SMPN 6 Tanjung (Kambitin)
Tuan Rumah: Ida Apriani, S.Pd.
Guru Model: Mahjuwita – Ida Juraida
RPP yang akan Dibawakan:
KD Menganalisis Nilai-nilai Kehidupan yang Terdapat dalam Cerpen Kelas IX
Waktu: belum ditentukan

Open Class III dan Refleksi (14 November)
SMPN 1 Kelua (Pasar Kelua)
Tuan Rumah: Nor Anisah, S.Pd.
Guru Model: Norhalidiah - Srinawati

Open Class IV dan Refleksi (28 November)
MTsN Tanjung (Barunak)
Tuan Rumah: Eri Ernawati, S.Pd.
Guru Model: Abul Hasan – Jainuddin

Keterangan:
-Open Class III dan Open Class IV belum presentasi RPP
-Kegiatan diubah dari seminggu sekali menjadi dua minggu sekali
-Untuk Open Class II di SMPN 6 Tanjung, semua anggota MGMP berkumpul terlebih dahulu di SMPN 1 Tanjung Pukul 9.00 WITA dan sudah harus tiba di SMPN 6 Tanjung pukul 10.00 WITA. Para peserta akan disediakan makan siang (ikan nila bakar).
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan