Rekapitulasi Kehadiran Kegiatan MGMP Tahun 2012

ABUL HASAN 1
DEWI SARTIKA 7
DIAN NOPIANTI 1
Dra. SURATMI 8
EKA RATNA SARI 1
ERI ERNAWATI 13
FADLAN 1
FARIDATUL BAHIYAH 3
FITRYANI 4
GUSTI SUWARTI 9
HARISTINA DELTA 1
HATMAH 13
HENY HERLIANNOOR 10
HERLITA 3
Hj. JANNATUN ALIAH 12
Hj. KHAIRUNNISA 4
Hj. MASKANAH 4
Hj. RUSMAWATI 1
HUSNUL KHOTMAWATI 8
IDA APRIANI 12
IDA JURAIDA 11
IKHWAN JULI KIFWANTO 6
INDAH ANGGRAINI 5
INDAH LISTRIAWATI 8
IRINA 13
IRMA 3
ISA LELONI 1
ISEU WIDIARTINA 5
JAINUDDIN 7
KHAIRIAH 10
MAHJUWITA 8
MASDULHAK ABDI 1
MIFTAHUL JANNAH 3
MOHD. NOR 5
MULIANI 7
NANING KRISGIAYANTO 11
NOOR AIDA AYU 1
NOOR ANISAH 6
NORHALIDIAH 2
NORHANA 4
NURLINA HAYATI 1
PENTALIA LITIK 13
RAHMAWATI 6
RUSNANIYAH 1
SRI IZAWATI 3
SRINAWATI 2
TAUFIK AKBAR 5
USWATUL LAENAH 6
WAHYUDI 5
YADI KARNADI 14
YUSTI ROBIATI 5

JUMLAH PERTEMUAN: 15 kali
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan