Juli-Agustus Istirahat, MGMP Dilanjutkan Bulan September (Awal Tahun Ajaran) di SMPN 1 Tanjung

Hari ini, forum MGMP telah melakukan persiapan akhir penyusunan soal UAS Bersama dan perubahan jadwal kegiatan. Berhubung sebagian besar peserta akan mengikuti UKG pada 28 Mei 2013 dan pada tanggal 31 Juli sedang bulan Ramadan, jadwal pertemuan untuk kedua tanggal tersebut dimundurkan. Penentuan guru model untuk open class berikutnya juga terpaksa ditunda berhubung pertemuan berikutnya, 25 September, masuk kurikulum baru (Kurikulum 2013).

Jadwal selengkapnya sebagaimana diurai berikut ini.

7.Rabu, 29 Mei (ditunda)
8. Rabu, 31 Juli (ditunda)

9.Rabu, 25 September 2013
Pertemuan awal tahun pelajaran
SMPN 1 Tanjung

10.Rabu, 23 Oktober 2013
Pelaksanaan LS dan Refleksi (Guru Model I)
Tempat belum ditentukan

11.Rabu, 6 November 2013
Pelaksanaan LS dan Refleksi (Guru Model II)
Tempat belum ditentukan

12.Rabu, 20 November 2013
Pelaksanaan LS dan Refleksi (Guru Model III) dan Evaluasi Kegiatan
Tempat belum ditentukan
Suka artikel ini?
...
Anak-anak itu dinamis: Mereka ingin bergerak, ingin mencoba-coba, ingin berkreasi, dll. Banyak-banyak belajar untuk merelakan ruangan berantakan, halaman sedikit acak-acakan, perabotan berubah fungsi dan bertebaran, merupakan bantuan orang tua yang amat berharga agar sikap dinamis dan kreatif anak-anak itu tetap terpelihara.

Memperkenalkan nama-nama benda pada anak usia dini mungkin kelihatan sepele, sehingga tak jarang justru diabaikan dan ditunda-tunda. Padahal mengenal nama-nama benda (sekalipun hanya nama jenis-jenis bumbu atau perabotan rumah) akan mempermudah anak dalam berkomunikasi.

Kemampuan membaca, sains, dan matematika itu penting; tetapi tidaklah tepat jika memaknai KECERDASAN/KEJENIUSAN seorang anak hanya dari 3 indikator tersebut. Betapa banyak orang tua yang akhirnya menganggap anaknya bukan anak yang cerdas karena stereotype yg sempit itu.

Kedisiplinan pada anak-anak akan terbentuk secara perlahan-lahan jika aturan yang kita tetapkan jelas, anak tahu alasannya, dan diterapkan secara konsisten.

Persepsi orang tua terhadap anak-anaknya, entah yang bentuknya positif (seperti pintar, sabar, baik) ataupun yang negatif (ceroboh, nakal, pembangkang, dll) mau tidak mau juga akan mempengaruhi cara anak-anak mempersepsi dirinya.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan berpikir mendalam pada anak-anak adalah dengan mengajak mereka mengamati benda2 atau kejadian-kejadian dan mendiskusikannya. Ada yang pernah melakukannya juga? Jika belum, silakan dicoba. Obrolan dengan anak-anak tak hanya mencerdaskan mereka tapi juga orang tuanya :)

Adalah penting memuji anak setelah mereka menunjukkan perilaku baik ataupun karya mereka. Tapi bagaimana memuji tanpa membuat mereka menjadi sombong? Selalu-lah kaitkan segala "prestasi" ataupun karunia yang mereka miliki dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Pemurah. Sikap rendah hati tidaklah muncul dengan sendirinya melainkan hasil pendidikan.

Komunitas

Kegiatan